Sel kanker prostat bertahan hidup oleh asupan rendah vitamin A, tapi terbunuh oleh kadar tinggi vitamin A.
JAKARTA – Studi baru menunjukkan hubungan antara kanker prostat dan vitamin A. Ternyata sel kanker dalam kelenjar di sistem reproduksi pria ini lebih cenderung bertahan hidup dalam tubuh orang dengan kadar rendah vitamin A.
|
(Makanan kaya vitamin A/waytoenlivencom) |
Para peneliti berharap penemuan ini dapat memberikan pemahaman baru yang lebih baik tentang bagaimana vitamin A mempengaruhi sel-sel kanker. Lebih jauh lagi, studi dari tim peneliti University of York yang dipimpin Professor Norman Maitland ini dapat mengarah pada pengembangan obat baru.
Mengutip Daily Mail, Kamis (5/9), Tim Prof Maitland telah menemukan bahwa turunan dari vitamin A, yang dikenal sebagai asam retinoat, menyebabkan perubahan pada sel-sel kanker prostat. Asam retinoat membuat sel-sel kanker prostat jauh lebih peka terhadap pengobatan.
"Kami mencoba untuk menemukan cara kerjanya di level sel kanker,” kata Prof Maitland.
"Jika Anda memiliki vitamin A yang rendah, sel-sel induk kanker lebih mungkin bertahan hidup dan membelah diri, tapi jika Anda memiliki lebih banyak vitamin A dapat membunuh mereka. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap kemoterapi."
Secara alami, makanan tinggi vitamin A adalah hati, keju, telur, ikan berlemak, seperti makarel serta susu dan yoghurt.
Prof Maitland berpendapat bahwa beberapa terapi sebelumnya telah disalahgunakan dalam pengobatan kanker. Karenanya, dengan dosis yang lebih rendah, kata dia, mereka bisa menjadi pilihan pengobatan yang realistis.
"Para dokter telah menggunakan vitamin A untuk membunuh kanker, tetapi kita harus menggunakannya untuk memodifikasi sel-sel kanker, yaitu mengatur mereka untuk dibunuh," kata Prof Maitland.
Memang penelitian ini tidak mengaitkan asupan vitamin dengan penurunan kanker prostat. Namun, Prof Maitland menegaskan, orang dengan tingkat tinggi vitamin A lebih mudah membunuh sel kanker prostat. Lagipula, vitamin A bisa diperoleh dari diet atau pola makan seseorang.