Teh hijau dapat menurunkan risiko kanker usus, lambung, dan tenggorokan pada perempuan.
|
Teh hijau/madhuriesingh.com |
JAKARTA - Perempuan sepuh yang teratur minum teh hijau berisiko rendah terkena kanker usus, lambung, dan tenggorokan dibandingkan yang tidak meneguk minuman tersebut. Hasil penelitian di Kanada yang melibatkan ribuan perempuan China selama lebih dari satu dekade ini dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Para peneliti menemukan bahwa dari lebih dari 69.000 perempuan, mereka yang minum minum teh hijau setidaknya tiga kali seminggu 14 persen lebih kecil risikonya mengembangkan kanker di sistem pencernaan, mengutip Daily Mail, Kamis (1/11).
Studi ini menambah perdebatan mengenai dampak teh hijau terhadap risiko kanker. Penelitiaan sebelumnya menyajikan temuan bertentangan yang mempertanyakan apakah peminum teh hijau benar-benar memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.
"Dalam penelitian besar ini, konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus dan lambung atau saluran pencernaan atas pada perempuan China," pemimpin studi, Wei Zheng, menulis.
Tidak ada yang dapat mengatakan bahwa teh hijau itu saja yang menjadi alasan penurunan risiko. Pasalnya, para peminum teh hijau umumnya lebih sadar tentang kesehatan. Namun, studi baru memang berusaha menjelaskan itu, kata Dr Zheng.
Tak satu pun perempuan yang diteliti merokok atau minum alkohol secara teratur. Peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai diet, kebiasaan olah raga, berat badan, dan riwayat kesehatan mereka. Namun, bahkan setelah memasukkan semua itu, kebiasaan para perempuan minum teh tetap terkait dengan risiko kanker mereka. Meski pun, Dr Zheng menekankan, penelitian tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.
Ada 'bukti kuat' dari penelitian laboratorium—dalam hewan dan sel manusia--bahwa teh hijau memiliki potensi untuk melawan kanker, tim peneliti epidemiologi dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Amerika Serikat, yang dikepalai Dr. Zheng, menulis.
Untuk penelitian ini, Dr. Zheng dan rekan-rekannya menggunakan data dari studi kesehatan jangka panjang yang masih berlangsung. Subyek penelitiannya adalah lebih dari 69.000 perempuan Tionghoa setengah baya dan lebih tua. Lebih dari 19.000 orang dianggap peminum rutin teh hijau, lebih dari tiga kali seminggu.
|
Teh hijau/her.ie |
Setelah lebih dari 11 tahun, 1.255 perempuan mengembangkan kanker sistem pencernaan. Secara umum, risiko kanker tersebut lebih rendah terhadap perempuan yang lebih sering minum teh hijau dalam waktu yang lebih lama.
Misalnya, perempuan yang mengatakan teratur minum teh hijau setidaknya selama 20 tahun, 27 persen kurang berisiko kanker sistem pencernaan dibandingkan non-peminum. Mereka juga 29 persen lebih kecil kemungkinannya mengembangkan kanker usus besar atau kolorektal.
Teh hijau mengandung bahan kimia antioksidan tertentu, terutama senyawa yang dikenal sebagai EGCG. Senyawa ini dapat menangkal kerusakan sel tubuh yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lain.
Tetapi, tidak semua bukti yang dipaparkan di sini serta-merta membuktikan bahwa orang harus harus mulai meneguk teh hijau untuk menggagalkan kanker. Sebab, para peminum teh hijau dalam studi ini juga lebih muda, makan lebih banyak buah dan sayuran serta lebih banyak berolah raga dan memiliki pendapatan yang lebih tinggi. Para peneliti telah berusaha menyesuaikan perbedaan-perbedaan, tetapi, mereka menulis, tidak mungkin menjelaskan segala sesuatunya dengan sempurna.