Setiap tahun ribuan perempuan meninggal dunia akibat kanker payudara karena minuman keras.
|
Foto:www.smh.com.au |
BOSTON– Risiko terserang kanker payudara dari minuman keras, bahkan dari jumlah kecil alkohol, sering diabaikan perempuan. Namun, gara-gara inilah ribuan perempuan mati sia-sia setiap tahun, menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health, baru-baru ini.
Mereguk kurang dari dua gelas minum keras setiap hari meningkatkan risiko terkena kanker, dokter memperingatkan, setelah menemukan bahwa konsumsi dalam jumlah normal terkait dengan hampir sepertiga kanker akibat alkohol.
Penulis utama penelitian terbaru, Dr Timothy Naimi dari Departemen Kedokteran Boston (BUSM), AS, menemukan bahwa alkohol menyebabkan sekitar 20.000 kematian akibat kanker setiap tahun di Amerika. Angka ini mencapai sekitar 3,5 persen dari semua kematian akibat kanker di AS.
Studi ini makin memperkokoh bukti bahwa Alkohol merupakan salah satu penyebab utama kanker. Sayangnya, hanya segelintir orang yang menyadari bahwa minum sedikit alkohol saja sudah membuat mereka berisiko, peneliti AS mengatakan.
Tim peneliti dari peneliti dari (BUSM) dan Boston University School of Public Health menemukan: 3,5 persen kematian akibat kanker dapat dikaitkan dengan alkohol. Hubungan antara alkohol dan kanker payudara khususnya, yang paling sering diabaikan, kata peneliti. Namun, minuman keras diduga menyebabkan 15 persen kematian akibat penyakit tersebut.
Alkohol sendiri digolongkan sebagai salah satu zat yang paling karsinogenik oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada 1988 dan terutama terkait dengan kanker tenggorokan, mulut, dan hati.
Prof Mark Bellis, Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat di Liverpool John Moores University telah menghitung berapa banyak orang yang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan alkohol di Inggris. Dia mengatakan data terbarunya menunjukkan bahwa kanker adalah penyumbang terbesar kematian terkait alkohol dan bertanggung jawab atas 9.000 kematian akibat kanker per tahun, sebanyak 1.500 di antaranya dari kanker payudara.
Karenanya dia menyerukan agar peringatan bahaya kanker wajib dicetak pada semua produk alkohol. Menurut dia, salah jika orang-orang membeli alkohol tanpa mengetahui risikonya.
"Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman dalam hal risiko kanker. Setiap orang harus tahu apakah sebuah zat membawa semacam risiko. Poster seharusnya tidak mengatakan 'minumlah secara bertanggung jawab' mereka harus mengatakan sesuatu tentang risiko kesehatan, khususnya kanker," dia mengatakan pada Daily Telegraph.
Prof Bellis berpendapat pesan tentang bahaya alkohol telah bercampur dengan kepercayaan banyak orang bahwa minuman keras pada tingkat rendah baik untuk jantung.
Meski begitu, dia mengatakan: "Efek perlindungan hanya terbatas untuk kelompok usia tua dan minum lebih dari setengah gelas anggur malam hari tidak ada gunanya. Jika seseorang menghadapi malam yang berat, minum sebotol anggur di malam hari, sebulan sekali saja, sudah melenyapkan semua manfaat kesehatan.”
"Langkah kebanyakan orang menenggak minuman keras sama sekali tidak memberikan manfaat kesehatan sama sekali,” kata dia. "Kita perlu mengatasi efek berbahaya dari alkohol dalam cara yang sama seperti tembakau.Adalah hak mendasar bahwa orang-orang seharusnya tahu alkohol menyebabkan kanker," ujar Prof Bellis.
Sebuah studi di Inggris pada 2011 memperlihatkan bahwa empat persen dari semua kasus kanker disebabkan oleh alkohol atau sekitar 12.500 setiap tahun. Penelitian ini mengungkapkan pula bahwa kanker payudara adalah penyebab paling umum dari kematian akibat alkohol pada perempuan. Ada sekitar 6.000 kematian setiap tahun atau sekitar 15 persen dari semua kematian kanker payudara.
Kanker mulut, tenggorokan, dan esophagus adalah penyebab umum dari kematian kanker pada pria yang dihubungkan dengan alkohol, total sekitar 6.000 kematian setiap tahun. Para peneliti juga menemukan bahwa setiap kematian kanker yang berhubungan dengan alkohol menyebabkan rata-rata 18 tahun kehidupan yang berpotensi hilang.
Tambahan pula, meskipun konsumsi alkohol tingkat tinggi menyebabkan risiko kanker yang lebih tinggi, konsumsi rata-rata 1,5 minuman keras per hari atau kurang, menyumbang 30 persen dari semua kematian akibat kanker yang terkait dengan alkohol.
"Hubungan antara alkohol dan kanker kuat, tetapi secara luas tidak dipandang penting oleh masyarakat dan tetap diremehkan, bahkan oleh dokter,” ujar Dr Naimi. Padahal, "Alkohol adalah faktor risiko besar kanker yang dapat dicegah yang telah bersembunyi di depan mata."