JAKARTA – Perempuan yang berolahraga minimal 90 menit sehari mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah memangkas risiko kanker payudara hingga 30 persen. Ini termasuk berjalan kaki selama satu jam setengah, menurut peneliti.
Ilmuwan Amerika mengatakan bahwa melakukan olahraga ringan sepuluh jam setiap minggu—termasuk pekerjaan rumah tangga--secara drastis memotong risiko terserang penyakit untuk semua kelompok umur. Para ilmuwan yang juga percaya menjadi aktif membantu mencegah pembentukan jaringan lemak yang diketahui memicu tumor kanker.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer, Senin (25/6), membandingkan gaya hidup dari 3.059 perempuan berusia 20 sampai 98 tahun, termasuk 1.504 pasien yang telah didiagnosis kanker payudara. Setiap relawan diminta mencatat berapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan seminggu, termasuk berjalan, pekerjaan rumah tangga, bersepeda, dan jogging.
Dari situ, menurut Daily Mail, peneliti menemukan, perempuan yang menghabiskan waktu 10 sampai 19 untuk berolah tubuh, 30 persen kurang mungkin didiagnosa kanker payudara. Jumlah tersebut mencakup aktivitas selama satu jam setengah hingga hampir tiga jam setiap hari.
Saat ini, Departemen Kesehatan AS merekomendasikan orang dewasa paling sedikit berolahraga dua jam setengah setiap pekan. Idealnya melakukan beberapa aktivitas secara intens.
Tapi, Lauren McCullough dari University of North Carolina, AS, menegaskan perempuan tidak perlu harus ke pusat kebugaran untuk menuai keuntungan.
“Tidak perlu berolahraga berat. Anda tidak perlu menjadi seorang pelari maraton atau lari di treadmill setiap hari,” kata McCullough. “Aktivitas dapat berupa berjalan, pekerjaan rumah tangga atau bersepeda."
Meski begitu, studi menemukan bahwa manfaat olahraga dalam mencegah kanker payudara hilang ketika perempuan bertambah berat badan. Alasannya, para ilmuwan menduga olahraga membantu menghambat pertumbuhan tumor dengan mengurangi jumlah sel lemak dan jaringan.
Sel-sel lemak tersebut merilis hormon-hormon tertentu seperti estrogen dan testosteron yang mendorong pertumbuhan tumor. Penelitian sebelumnya menunjukkan perempuan yang memiliki hormon estrogen dan testosteron tingkat tinggi dua atau tiga kali lebih berisiko terkena kanker payudara.
Tahun silam, peneliti Oxford University mengklaim obesitas adalah penyebab utama kanker payudara pada perempuan yang lebih tua. . Para akademisi yang mengkaji catatan dari 6.300 perempuan, menyebutkan, menjadi gemuk merupakan pemicu yang lebih penting daripada konsumsi alkohol atau merokok.
Sekitar satu dari delapan perempuan akan menderita kanker payudara di beberapa titik dalam hidup mereka, menurut Cancer Research Inggris. Ada 48.000 kasus baru kanker payudara di Inggris per tahun dan menyebabkan 11.500 kematian.